Pagi ini kau datang bawa kembang berkarang
Persis, sama, sewatktu dulu kita pertama bersua
Bajumu merah, pakaianku tanah
Kau menangis, aku terkikis
Angin berhembus menyibak rambutmu
Angin berhembus teriakkan namamu
Kau merunduk usapi matamu
Aku menembus, aku menembus, disampingmu
Lewat semilir angin, kudengar lirih olehmu
“Semoga bertemu di kekekalan”
Malang, 21 Januari 17